KOTA MALANG - Setelah satu bulan menahan nafsu duniawi, umat muslim merayakan Idul Fitri sebagai hari kemenangan. Diwarnai dengan tradisi halal bi halal, yakni saling meminta maaf untuk menyempurnakan ibadah dan kembali menjadi insan yang fitri.
Tradisi tersebut juga dilakukan oleh keluarga besar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, perwakilan mahasiswa, dan purna tugas, Rabu (11/5/2022). Bertempat di ruang auditorium lt.8 acara dilakukan secara luring untuk pertama kalinya dimasa pandemi yang mulai surut.
Baca juga:
KKI SIKIA UNAIR Peringati Isra Mi'raj
|
Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Nasrulloh, Lc., M.Th.I didaulat untuk memberikan tausiah. Beliau mengatakan halal bi halal adalah tradisi masyarakat Indonesia yang baik sebab melalui kegiatan itu dapat mengikis gesekan dan konflik yang terjadi diantara rekan kerja, tetangga, keluarga, hingga pertemanan. Serta menguatkan tali silaturahmi.
Dr. Nasrulloh, Lc., M.Th.I mengisi tausiah dalam halal bi halal Fapet UB
Namun untuk meminta maaf atau memaafkan tidak perlu menunggu moment halal bi halal. Karena ketika dapat beribadah dan menikmati hidup dengan tenang, tanpa ada uneg-uneg kebencian yang mengganjal adalah suatu kenikmatan.
“Apabila ada yang menyakiti atau menyinggung perasaaan kita jangan terpancing emosi dengan membalasnya. Mengalah, sabar, dan ikhlas, doakan orang tersebut agar diberikan hidayah. Mengalah bukan berati kalah, mengalah berarti kita menang melawan hawa nafsu.”
“Ketika menahan amarah maka malaikat akan mendekat dan mendoakan, sebaliknya apabila menuruti amarah maka setan yang mendekat dan semakin memprovokasi. Oleh karenanya mari saling mendoakan kebaikan, ” jelasnya (dta/Humas UB)